Sejarah Awal Festival Ogoh-Ogoh di Bali

Ogoh-Ogoh di Bali

Ogoh-Ogoh di Bali

Bali memiliki keragaman budaya yang luar biasa dan merupakan ciri khasnya. Tradisi di pulau ini dilestarikan dengan penuh kebanggaan oleh masyarakatnya. Parade ogoh-ogoh di Bali menjelang Nyepi adalah salah satu perayaan budaya paling menonjol. Masing-masing patung raksasa memancarkan kekuatan dan daya tariknya sendiri dalam parade ini.

Ogoh-ogoh ini adalah representasi dari cerita-cerita lama dan merupakan simbol kejahatan yang harus diusir dari pulau sebelum Nyepi. Prosesi ini menunjukkan warisan budaya Bali yang kaya, serta kekuatan spiritual dan solidaritas masyarakat dalam menjaga tradisi yang bertujuan untuk menciptakan kedamaian dan kesucian.

Festival Ogoh-Ogoh Tahunan

Ogoh-Ogoh di Bali

Hari Raya Nyepi sangat erat kaitannya dengan keberadaan ogoh-ogoh, sebuah patung raksasa yang merupakan manifestasi dari Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala adalah kekuatan yang tak terukur dan tak terbantahkan dari Bhu (alam semesta) dan Kala (waktu). Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam bentuk Rakshasa – makhluk jahat dalam mitologi Hindu. 

Ogoh-ogoh di Bali juga sering digambarkan dalam bentuk makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, dunia atau Bumi; Syurga, atau surga; dan Neraka, atau neraka, seperti naga, gajah, dan Widyadari atau bidadari, sementara ada juga yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti pemimpin dunia, artis, atau pemuka agama bahkan penjahat.

Makna Dibalik Ogoh-Ogoh

Ogoh-ogoh di Bali berfungsi sebagai representasi Bhuta Kala, dibuat sebelum Hari Raya Nyepi dan diarak keliling desa pada saat senja di hari Pengrupukan, sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi tahun ini merupakan hari hening untuk memperingati Tahun Baru Hindu berdasarkan kalender Saka.

Menurut para cendekiawan dan praktisi Hindu Dharma, proses ini melambangkan kesadaran manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang sangat besar. Kekuatan ini meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (diri manusia). 

Dalam pandangan Tattwa (filosofi), kekuatan-kekuatan ini dapat membawa makhluk hidup, terutama manusia dan seluruh dunia, menuju kebahagiaan atau kehancuran. Semua itu tergantung dari niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga diri dan seluruh dunia.

Sejarah Awal Mula Ogoh-Ogoh di Bali

Ogoh-Ogoh di Bali

Dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, ogoh-ogoh diambil dari istilah ogah-ogah dari bahasa Bali yang berarti sesuatu yang digoyang-goyang. Sejarah tradisi ogoh-ogoh sendiri dimulai pada tahun 1983. Tahun tersebut merupakan bagian penting dalam sejarah ogoh-ogoh di Bali karena pada tahun tersebut merupakan awal mula dibuatnya bentuk-bentuk bhuta yang berkaitan dengan ritual Nyepi di Bali.

Pada saat itu, ada keputusan presiden yang menyatakan Nyepi sebagai hari libur nasional. Sejak saat itu, masyarakat Hindu Indonesia mulai membuat perwujudan dari tumpukan tersebut, yang kemudian disebut ogoh-ogoh, di beberapa tempat di Denpasar. Budaya baru ini semakin menyebar, bahkan ketika ogoh-ogoh diikutsertakan dalam Pesta Kesenian Bali XII.

Jenis Ogoh-Ogoh di Bali

Ragam jenis ogoh-ogoh ini bervariasi, dengan setiap desa atau kelompok memiliki gaya dan tema yang berbeda. Berikut adalah beberapa ragam ogoh-ogoh yang umum dijumpai di Bali:

Ogoh-ogoh Tradisional

Ogoh-ogoh tradisional sering kali menggambarkan makhluk-makhluk mitos dalam kepercayaan Hindu-Bali, seperti raksasa, setan, atau binatang mitologis. Mereka sering dihiasi dengan warna-warni cerah dan detail yang menakjubkan.

Ogoh-ogoh Modern

Beberapa komunitas lebih cenderung membuat ogoh-ogoh dengan desain yang lebih modern dan inovatif, dengan menggunakan bahan-bahan seperti kertas, styrofoam, dan bahan lainnya yang lebih ringan dan mudah diolah.

Ogoh-ogoh Tematik

Ogoh-ogoh di Bali dengan tema-tema tertentu juga cukup umum di Bali. Mereka dapat menggambarkan tokoh-tokoh populer, superhero, atau bahkan isu-isu sosial dan lingkungan yang sedang hangat diperbincangkan.

Parade Ogoh-Ogoh di Bali

Ogoh-Ogoh di Bali

Prosesi pemindahan ogoh-ogoh dari desa ke desa, yang disebut “Pengerupukan”, adalah bagian penting dari perayaan Nyepi. Ketika ogoh-ogoh dibakar pada akhir prosesi, ini melambangkan pengusiran semua kejahatan dan energi negatif dari komunitas.

Sebelum memulai parade ogoh-ogoh, para peserta upacara biasanya meminum minuman keras tradisional yang dikenal dengan sebutan arak. Pada umumnya, ogoh-ogoh diarak ke tempat yang disebut sema; tempat di mana umat Hindu disemayamkan sebelum dikremasi, kemudian ogoh-ogoh yang telah diarak keliling desa dibakar. 

Makna Dari Parade Ogoh-Ogoh?

Parade ogoh-ogoh adalah bagian penting dari perayaan Nyepi di Bali. Dipercaya bahwa suara keras dan warna-warna cerah dari parade ini membantu mengusir roh-roh jahat dari desa, sehingga memastikan tahun yang damai dan sejahtera di masa depan.

Apakah Wisatawan Boleh Ikut Serta Ogoh-Ogoh?

Meskipun wisatawan dipersilakan untuk menyaksikan parade ini, hanya anggota masyarakat setempat yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam membawa patung ogoh-ogoh. Namun, wisatawan dapat menikmati kemeriahan dan menyaksikan tradisi budaya Bali yang unik selama ini

Lokasi Menonton Ogoh-Ogoh di Bali

Parade Pengerupukan yang meriah dapat ditemukan di hampir setiap banjar atau lingkungan di seluruh Bali. Ini adalah saat dimana setiap banjar berlomba-lomba menampilkan kreasi ogoh-ogoh terbaik mereka, dan setiap tahun tampilannya menjadi lebih mengesankan dari tahun sebelumnya. Cukup melangkah keluar ke jalan dan nikmati kemeriahannya bersama tetangga Anda. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membenamkan diri Anda dalam budaya Bali yang semarak dan menyaksikan kreativitas dan keterampilan masyarakat setempat.

Jika anda ingin memiliki pengalaman unik di Bali, saya sangat merekomendasikan anda untuk menyewa sepeda motor, pilihlah penyedia sewa motor terbaik di Bali. Dengan sepeda motor, anda dapat dengan mudah menavigasi keramaian dan menemukan tempat terbaik untuk menyaksikan parade ogoh-ogoh. Menonton ogoh-ogoh dengan sepeda motor juga memungkinkan anda menikmati pemandangan sepanjang perjalanan dan menjelajahi rute yang berbeda. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan ini untuk menikmati tradisi Bali dengan layanan Sewa Motor Terbaik di Bali.

Ogoh-Ogoh dan Nyepi

Ogoh-ogoh simbol dari patung raksasa yang dibuat khusus untuk perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Setiap tahunnya, komunitas di berbagai desa di Bali bersaing untuk membuat ogoh-ogoh yang paling megah dan menakjubkan. Walaupun tidak ada hubungan yang spesifik dengan Nyepi, jelas bahwa ogoh-ogoh tidak mutlak ada dalam upacara tersebut. Namun, benda tersebut tetap bisa dibuat sebagai pelengkap kemeriahan upacara.

Rangkaian acara parade dilangsungkan mulai dari pagi hari lalu diarak keliling hingga puncaknya pada sore atau malam hari ditutup dengan dibakar. Dengan demikian esok harinya, Nyepi dimulai dengan kesucian dan keharmonisan yang baru, mempersiapkan jiwa-jiwa untuk tahun yang baru.